LAPORAN HASIL PRAKERIN RSUD. TOTO KABILA
RSUD. TOTO KABILA, GORONTALO
Jl. Kesehatan No.25, Permata, Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo 96129
ANALIS
KESEHATAN
PRAKERIN
LAPORAN
PRAKERIN
(PRAKTEK
KERJA INDUSTRI)
DI
SUSUN
O
L
E
H
NAMA
KAMU
KELAS
KAMU ANALIS KESEHATN
KATA PENGANTAR
___________________________________________________________
DAFTAR ISI ___________________________________________________________________
BAB
I :_____________________________________________________
PENDAHULUAN __________________________________________________________
A. GAMBARAN UMUM RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONEBOLANGO ______
1) LUAS WILAYAH ______________________________________________________________
2) TOPOGRAFI __________________________________________________________________
3) IKLIM
________________________________________________________________________
4) TRANSPORTASI ______________________________________________________________
5) KEPENDUDUKAN _____________________________________________________________
B.
SEJARAH SINGKAT RSUD TOTO KABILA ______________________________________
C.
VISI, MISI, MOTTO,FALSAFAH, TUJUAN DAN NILAI RSUD TOTO KABILA _______
1) VISI
__________________________________________________________________________
2) MISI
_________________________________________________________________________
3) MOTTO
_______________________________________________________________________
4) FALSAFAH
___________________________________________________________________
5) TUJUAN
______________________________________________________________________
6) NILAI RSUD TOTO KABILA
_____________________________________________________
D.
KEDUDUKAN ________________________________________________________________
E.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI __________________________________________________
F.
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT _______________________________________
G.
PELAYANAN RUMAH SAKIT
__________________________________________________
1) JENIS PELAYANAN
____________________________________________________________
a) PELAYANAN MEDIS
___________________________________________________________
b) RAWAT INAP
__________________________________________________________________
c) RAWAT JALAN _______________________________________________________________
d) TINDAKAN MEDIS
____________________________________________________________
2) PENUNJANG MEDIS
___________________________________________________________
a) PENUNJANG PERAWATAN
_____________________________________________________
b) PENUNJANG DIAGNOSTIK
_____________________________________________________
H.
STRUKTUR LABORATORIUM RSUD TOTO KABILA
____________________________
BAB II :__________________________________________________________
PEMERIKSAAN LABORATORIUM_______________________________
A. CARA PENGAMBILAN SAMPEL_________________________________________________
1. CARA PENGAMBILAN DARAH KAPILER_________________________________________
2. CARA PENGAMBILAN DARAH VENA____________________________________________
B.
CARA PEMERIKSAAN HEMATOLOGI MANUAL_________________________________
1. CARA PEMERIKSAAN LEUKOSIT
MANUAL_______________________________________
2. CARA PEMERIKSAAN ERITROSIT
MANUAL______________________________________
3. CARA PEMERIKSAAN TROMBOSIT
MANUAL_____________________________________
4. CARA PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
MANUAL___________________________________
5. CARA PEMERIKSAAN LAJU ENDAP
DARAH (LED)________________________________
C.
CARA PEMERIKSAAN URINE__________________________________________________
1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPI__________________________________________________
2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPI___________________________________________________
3. PEMERIKSAAN NARKOBA_____________________________________________________
D.
PEMERIKSAAN SEROLOGI____________________________________________________
1. PEMERIKSAAN WIDAL_________________________________________________________
2. PEMERIKSAAN HBSAG_________________________________________________________
3. PEMERIKSAAN ANTI HBSAG____________________________________________________
4. PEMERIKSAAN HCG (KEHAMILAN)_____________________________________________
5. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH_____________________________________________
E.
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI______________________________________________
1. PEMERIKSAAN SPUTUM_______________________________________________________
2. PEMERIKSAAN KUSTA (BTA MH) _______________________________________________
F.
PEMERIKSAAN KIMIA______________________________________________________ _
1. PEMERIKSAAN GLUKOSA______________________________________________________
2. PEMERIKSAAN CHOLESTROL___________________________________________________
3. PEMERIKSAAN UREA__________________________________________________________
4. PEMERIKSAAN CREATININ_____________________________________________________
5. PEMERIKSAAN ASAM URAT (UA)_______________________________________________
6. PEMERIKSAAN SGOT dan SGPT__________________________________________________
7. PEMERIKSAAN HDL dan LDL____________________________________________________
8. PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL
DAN DIREK___________________________________
9. PEMERIKSAAN ALBUMIN______________________________________________________
10. PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN_______________________________________________
11. PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA_________________________________________________
BAB
III : ___________________________________________________________________
KATA
PENUTUP ________________________________________________________________
DAFTAR
PUSTAKA ______________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan karunianya. Sehingga kami dapat mnyelesaikan laporan prakerin
( praktek kerja industry ) yang telah dilaksanakan di RSUD TOTO KABILA
BONEBOLANGO yang masih sederhana dan banyak kekurangannya.
Laporan
prakerin ( praktek kerja industry )ini kami susun sesuai dengan praktik kerja
yang telah dilaksanakan di RSUD TOTO KABILA BONEBOLANGO dengan segala kemampuan
yang saya peroleh dari tempat prakerin.
Dalam
penyusunan laporan ini saya menyadari banyak sekali kekurangannya, namun
berhubung banyaknya pihak luar yang mendukung dan turut membantu, sehingga
laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami sangat
bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
laporan ini, baik itu dukungan moral atau materi.
Gorontalo, April 2019
NAMA KAMU
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
GAMBARAN UMUM RSUD TOTO KABILA
KABUPATEN BONE BOLANGO
1. Luas Wilayah
Kabupaten
Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten yang berada di Profinsi Gorontalo.
Secara geografis di sebelah timur kabupaten Bone Bolango berbatasan langsung
dengan kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) dan Kecamatan Donggala Di
sebelah Utara, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Gorontalo dan sebelah
barat berbatasan dengan kecamatan Telaga dan Kabupaten Gorontalo.
2. Topografi
Gambaran
umum topografi sebagian besar daratan Bone Bolango terdiri dari gunung-gunung
dan pegunungan dengan ketinggian bervariasi antara 0-2000 meter di atas
permukaan laut.
3. Iklim
Daerah
Bone Bolango merupakan daerah tropis yang memiliki dua musim yaitu musim
penghujan yang berlangsung dari bukan Desember sampai bulan Maret dan musim
kemarau yang berlangsung dari bulan juni sampai bulan September, iklim ini
bergantian dalam keadaan normal setiap enam bulan.
4. Transportasi
Transportasi
antara ibukota kabupaten ibu kota Profinsi dapat di capai melalui jalan darat,
begitu juga transportasi dari ibukota kecamatan dan dari desa-desa umumnya
dapat di capai melalu jalan darat, namun angkutan umum antara desa umumnya
masih sulit.
5.
Kependudukan
Jumlah
penduduk di kabupaten Bone Bolango pada tahun 2008 sebanyak 150.952 jiwa dan
tahun 2009 sebanyak 150.271 jiw
B. SEJARAH RSUD TOTO KABILA
Pada
mulanya bangunan Rumah Sakit Kusta Toto (RSKT) adalah merupakan bangunan
peninggalan pemerintah jepang yang oleh jepang didirikan pada tahun 1942 dengan
nama Bokuka (Bahasa Jepang) yang artinya Gudang Tempat Perbekalan.
Pada
waktu masa peralihan dari pemerintah jepang atas usaha dari beberapa anggota
masyarakat daerah kabupaten Goorontalo, yang di prakarsai oleh Dr. Aloei Saboe,
gudang tersebut di minta dari Pemerintah Jepang untuk di jadikan satu tempat
khusus untuk menampung orang – orang (Penderita – Penderita) yang mengidap
penyakit kusta.
C. VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH,
TUJUAN DAN NILAI
1.
Visi
Visi
RSUD Toto Kabila sepenuhnya mengacu pada pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten
Bone Bolango. Hal ini dapat di pahami mengingat RSUD Toto Kabila merupakan
bagian integral dari pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Sudah selayaknya visi
RSUD Toto Kabila sepenuhnya Mendukung pemenuhan Visi Pemerintah Kabupaten Bone
Bolango. Dalam konteks tugas pokok dan fungsi RSUD Toto Kabila ini dapat di
kerangkakan dan di wujudkannya peningkatan akuntabilitas public, transparans
dan adanya partisipasi segenap jajaran management Pemerintah dan Masyarakat .
2.
Misi
Tewujudnya
visi yang di kemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan yang harus di
hadapi oleh segenap personil RSUD Toto Kabila sebagai bentuk nyata dari visi
tersebut, di tetapkanlah misi RSUD Toto Kabila yang menggambarkan hal yang
seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan
lebih nyata pada misi tersebut.
Untuk
mewujudkan misi tersebut di atas, RSUD TOTO KABILA menetapkan empat misi,
yaitu:
1.
Memberikan kesehatan paripurna, bermutu, dan terjangkau yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
2.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional.
3.
Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien, dan
akuntabel
4.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana / prasana pelayanan di sebuah bidang
secara terus – menerus dan berkisinambungan.
3.
Motto
Melayan
dengan senyum
4.
Falsafaf
“
Pelayanan Kesehatan Diselenggarakan Dengan Berlandaskan Etika dan
Profesionalitas
5.
Tujuan
Menjadi
Rumah Sakit yang mampu memnerikan Pelayanan prima dan inovatif dengandi dukung
oleh sumber daya manusia yang handal dan professional
6.
NILAI
Senyum
Integritas
Responbilitas
Pengetahuan
Komitmen
Kasih sayang
Empathy
D. KEDUDUKAN
1.
RSUD Toto Kabila adalah unit pelaksana Pemerintah Kabupaten Bone Bolango di
bidang pelayanan kesehatan Masyarakat.
2.
RSUD Toto Kabila di pimpin oleh seorang kepala direktur yang berada di bawah
dan bertanggung jawab pada bupati Bone Bolango.
E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
•
RSUD Toto Kabila melaksanakan sebagian tugas pemerintah di bidang pelayanan
kesehatan yang meliputi memimpin, mengawasi dan mengkordinasikan tugas – tugas
rumah sakit berdasarkan peraturan undang – undang yang berlaku
•
RSUD Toto Kabila melaksanakan semua urusan rumah tangga di bidang pelayanan kesehatan
dan tugas pembantuan serta tugas – tugas yang lain di berikan oleh Pemerintah
Kabupaten Bone Bolango
•
Melaksanakan pembinaan dan peningkatan pelayanan kesehatan terdapat penderita
di RSUD Toto Kabila
•
Melaksanakan pelayanan dalam hal pencenggahan pengobatan dan pemulihan
kesehatan masyarakat
F. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur
organisasi RSUD Toto Kabila terdiri dari :
a.
Direktur
b.
Kepala bagian tata usaha
•
Sub bagian umum dan kepegawaian
•
Seb bagian Perencanaan, Pendidikan, Dan Mutu
•
Sub Bagian Rekam Medik, Hukum, Dan Organisasi
c.
Kepala bidang pelayanan :
•
Kepala seksi pelayanan medis
•
Kepala seksi keperawatan
d.
Kepala bidang penunjang medik :
•
Kepala seksi diagnostic dan logistic
•
Kepala seksi sarana dan prasarana
e.
Kepala bidang keuangan
•
Kepala seksi Anggaran dan Perbendaharaan
•
Kepala seksi verivikasi dan angkutansi
f.
Kelompok jabatan fungsional
•
Komite medic
•
Komite keperawatan
•
Satuan pengawas internal
G. PELAYANAN RUMAH SAKIT
A.
Jenis pelayanan
1.
Pelayanan Medis
a.
Rawat Jalan
•
Penyakit Dalam
•
Penyakit Anak
•
Bedah umum’
•
Bedah urologi
•
Obstetri Ginetologi
•
Mata
•
Bedah orthoopedi
•
Saraf
•
Jantung
•
Kulit dan kelamin
•
Fisioterapi
•
Gigi dan mulut
•
Poli umum
b.
Rawat inap
•
Ruang rawat inap dan interna
•
Ruang rawat inap bedah
•
Ruang nifas
•
Ruang rawat inap vip
•
Ruang rawat inap anak
•
Ruang VK (bersalin)
c.
Tindakan medis
•
Pelayanan bedah central
•
Pelayanan hemodialisa
•
Pelayana skin centre
2.
Penunjang medis
a.
Penunjang perawatan
•
Instalasi Gizi
•
Instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana ( IPSRS )
•
Instalasi pemeliharaan alat medic ( IPAM )
b.
Penunjang diagnostic
•
Instalasi farmasi
•
Instalasi Laboratorium
•
Instalasi Radiologi
BAB
II
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
A. CARA PENGAMBILAN SAMPEL
1. Cara Pengambilan Darah kapiler
Alat
: Lanset, Kapas
Cara
kerja :
a)
Bersihkan tempat itu menggunakan kapas alkoho 70% dan biarkan kering lagi
b)
Peganglah bagian yg akan di tusuk supaya tidak bergerak
c)
Tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang
d)
Tusuklah dengan cepat memakai lanste steril
e)
Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari
2. Cara
Pengambilan darah vena
Alat
: Dispo, Tali Pembendung, Tabung Reaksi, dan Kapas Alkohol
Bahan
: Alkohol 70%
a)
Bersihkanlah tempat yg akan di ambil menggunakan kapas alcohol, dan biarkan
kering
b)
Pasanglah ikatan tali pembendung pada lengan atas dan mintalah orang itu
mengepal tangan nya agar vena terlihat jelas
c)
Tegangkanlah kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena
tidak dapat bergerak
d)
Tusuklah kulit dengan dispo dalam tangan kanan sampai ujung jarum masuk ke
dalam lumen vena
e)
Lepaskan tali pembendung dengan perlahan – lahan tarik pengisap semprit sampai
jumlah darah yg di kehendaki didapat
f)
Tarulah kapas di atas jarum dan cabutlah dispo itu
g)
Mintalah kepada orang itu supaya tempat tusukan di tekan selama beberapa menit
dengan kapas alcohol
B. CARA PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
MANUAL
1. Pemeriksaan
Leukosit Manual
Alat
: Pipet Leukosit dan Kamar Hitung
Bahan
: Sampek Darah Dan Larytan Turk
Cara
kerja :
a)
Isaplah darah (kapiler EDTA) sampai garis tanda 0,5
b)
Hapuslah kapiler darah yang melekat pada ujung pipet
c)
Masukan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis tandi tadi.
Pipet di oegang dengan sudur 45 derajat. Turk di isap perlahan – lahan sampai
garis tanda 11 jangan sampai terjadi gelembung hawa
d)
Angkatlah pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan
karet pengisap
e)
Kocoklah pipet itu selama 15 – 36 detik. Juka tidak segera di hitung,
letakanlah dengan sikap horizontal
f)
Letakan kamar hitung yang bersih dengan kaca penutupnya
g)
Kocoklah pipet itu selama 3 menit
h)
Buanglah semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet 3 – 4 tetes dan
sentuhkan pada ujung- ujung pipet itu dengan 30 derajat pada permukaan kamar
hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu berisi
cairan perlahan – lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri
i)
Biarkan kamar hitung itu selama 2 – 3 menit supaya leukositnya dapat mengendap
j)
Pakailah lensa objektif kecil dengan pembesaran 10x turunkan lensa kondensor
k)
Kamar hitung di letakan di bawah objektif dan mikroskop diarahkan kepada garis
– garis
l)
Hitung semua leukosit yg terdapat dalam ke 4 bidang besar – besar pada sudut –
sudut permukaan.
2. Pemeriksaan
Eritrosit Manual
Alat
: Pipet Etitrosit, Mikroskop dan kamar hitung
Bahan
: Larutan Pengencer Dan Darah
Cara
kerja :
a)
Darah di isap sampai garis tanda 0,5 dan larutan pengencer sampai garis tanda
10
b)
Lakukan pengerjaannya seperti pada leukosit
c)
Hitunglah semua eritrosit yang terdapat dalam 5 bidang yang terdiri dari tiap –
tiap 16 bidang kecil
d)
Pengencer dalam pipet eritrosit adalah 2000x, luas tiap bidang kecil 1/400 mm,
tinggi kamar hitung 1/10 mm, sedangkan eritrosit di hitung dalam 5x16=80 bidang
kecil, yang jumlah luasnya 1/5 mm. factor untuk mendapat jumlah eritrosit per
ul darah menjadi 5x10x200=10.00
3. Pemeriksaan
Trombosit Manual
Alat
: Pipet Eritrosit dan Kamar Hitung
Bahan
: Natrium Citrat, formaldehida, briliantec resyiblue 3mg,aquades
Cara
kerja :
a)
Isaplah cairan ress ecker kedalam pipet eritrosit sampai garis yanda 1 dan
buanglah lagi cairan itu
b)
Isaplah darah sampai garis 0,5 dan cairan ress ecker sampai 101 segeralah kocok
selama 3 menit
c)
Lakukan seperti tindakan pengerjaan eritrosit
d)
Biarkan kamar hitung yang telah diisi dengan sikap datar dalam cawan petri yang
tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap
e)
Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah – tengah memakai
lensa objektif besar
f)
Jumlah itu di kali 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah
4.
Pemeriksaan
Hemoglobin Manual
Alat
: Hemoglobinometer, sahli terdiri dari :
1.
gelas berwarna sebagai standar
2.
Tabung hemometer dengan perbandingan skala putih 2 – 22 skala merah untuk
hematokrit
3.
Pengaduk dari gelas
4.
Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul
5.
Pipet Pasteur
6.
Kertas saring / tissue
Bahan
: Larutan HCL 0,2 dan Aquades
Cara
kerja :
a)
Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 sampai tanda 2
b)
Hisaplah darah dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 ul
c)
Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas
tissue secara hati – hati jangan sampai daranh dari dalam pipet berkurang
d)
Masukan darah sebanyak 20/ul dalam tabung yang berisi larutan HCL tadi tanpa
menimbulkan gelembung udara
e)
Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan mengisap dan mengeluarkan HCL
berulang – ulang
f)
Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin
g)
Asam hematin yang terjadi di encerkan dengan menggunakan aquades setetes demi
setetes sampai warnanya sama dengan warna standart
5. penghitungan
LED (Laju Endap Darah )
Alat
: tabung,pipet westegren, prak westegren, dan pipet wintrobe
Bahan
: darah dan NACL
Cara
kerja :
a)
Sediakan tabung yang akan di isi dengan NACL sebanyak 250 Mikron,
b)
Kemudian ambilah darah 1000
c)
Kemudian kocok perlahan – lahan
d)
Ambilah pipet westegren
e)
Kemudian ambilah perlahan – lahan darah yg sudah di campur dengan NACL tadi
dengan pipet wintrobe dengan keadaan tegak lurus
f)
Kemudian letakan pada rak westegren dengan keadaan lurus selama 60 menit
g)
Bacalah tinggi plasma darah mm dan laporkan angka itu sebagai laju endap darah
C. PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
1. Pemeriksaan
Urine Lengkap Dengan Cara Makroskopi
Alat
: Strip Urine, klinitek,
Bahan
: Urine
Cara
kerja :
a)
Masukan urine ke dalam tabung reaksi
b)
Celupkan strip urine pada urine
c)
Diamkan selama kurang dari 1 menit
d)
Kemudian sentuhkan pada tissue (sisi kanan kiri samping dan belakang)
e)
Di masukan kedalam alat
f)
Tekan start
g)
Alat akan mulai menganalusa 10 parameter yang akan dikeluarkan print out
2. Pemeriksaan
Urine Secara Mikroskopis
Alat
: Tabung Centrifuge, mikroskop, deglas, slide
Bahan
: Urine
Cara
kerja :
a)
Masukan sejumlah kedalam centrifuge selama 5 menit 3000 RPM
b)
Buang cairan yang di atas hingga tersisa endapan
c)
Lalu di tutup dengan deglas
d)
Periksa ada tidaknya unsure organic dan non organic di mikroskop dengan
pembesaran 10x di lanjutkan dengan 40x
3. Pemeriksaan
HCG (kehamilan )
Alat
: strip HCG
Bahan
: urine
Cara
kerja :
a)
Celupkan strip HCG sampai batas tanda Urine
b)
Tunggu 1-3 menit
c)
Baca hasil dengan melihat adanya garis yang terdapat pada are pembacaan.
Cara
pembacaan :
(+)
bila berbentuk 2 garis
(-)
bila berbentuk 1 garis
4. Pemeriksaan
Narkoba
Alat
: test devices / test strip, pipet tetes, timer,
Bahan
: urine
Cara
kerja :
a)
Biarkan test strip pada suhu kamar
b)
Buka penutup test strip, kemudian celupkan test strip tersebut secara vertical
kedalam speciment urine selama 10-15 detik
c)
Ketika test strip di celupkan tidak boleh melewati batas garis yang paling
bawah
d)
Tempatkan test strip itu pada bidang datar
e)
Lalu baca hasil setelah 5-10 menit
D. PEMERIKSAAN SEROLOGI
1. Pemeriksaan
Widal
Alat
: Batang Pengaduk, Tehel, Pipet 10 M, dan tip kuning
Bahan
: Serum, Dan Reagen : H HA HB HC O OA OB OC
Cara
kerja :
a)
Sediakan alat dan bahan yang di perlukan
b)
Ambilah pipet dan tip kuning kemudian ambilah serum
c)
Letakan 1/1 serum di atas tehel sebanyak 8 tetes
d)
Ambilah reagen kemudian teteskan pada serum
e)
Ambilah batang pengaduk lalu di aduk dan buat lingkaran kecil
f)
Kemudian di campurkan selama 2 menit
g)
Baca hasilnya
Nilai
widal sesuai jumlah serum :
1/20
80
1/40
40
1/80
20
1/160
10
1/320
5
1/640
1:1
1/1280
1:2
E. PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
1. Pemeriksaan
Sputum
Alat
: slide, lampu sipritus, ose, mikroskop
Bahan
: sputum, pewarnaan kinyoun, gabbet,air, dan oil imercy
Cara
kerja :
a.
Penyediaan dan pewarnaan sputum
a)
Sediakan slide lampu sipritus dan ose
b)
Ambilah sputum dan letakan lampu sipritus , dan ose
c)
Ambil ose dan oleskan pada slide sputum dengan ukuran 2x3 kemudian di fiksasi
d)
Sediakanyang telah di fiksasi dengan lar kinyoun selama 5 menit
e)
Cuci dengan air lalu Tuangkan gabbet
f)
Cuci dengan air lalu keringkan
b.
Pemeriksaan sputum
a)
Nyalakan mikroskop dengan pembesaran 100x, kondensor ke atas dan diagfragma
terbuka full
b)
Letakan slide sputum di meja preparat
c)
Tuangkan 1 tetes oil imercy obj 100
d)
Baca hasilnya
c.
Keterangan
Dalam 1 lapang pandang jika terdapat 1-10
bakteri BTA berarti positif 1
Dalam 1 lapang pandang terdapat lebih dari 10
bakteri BTA berarti positif 2
Dan jika BTA dalam lapang pandang atau 2
lapang pandang berarti positif 3
2. Pemeriksaan
kusta (BTA MH)
Alat
: slide, penjepit,kapas,disturi, mikroskop,lampu sipritus
Bahan
: alcohol,oil imercy,kinyoun, dan gabbet
Cara
kerja :
1.
Penyediaan apusan
a)
Ambilah terlebih dahulu lanset, kapas, dan penjepit
b)
Iris sedikit pada bagian yang akan di ambil cairan dengan menggunakan disturi
c)
Jepit dengan menggunakan penjepit sekuat mungkin agar darahnya keluar
d)
Bersihkan dengan kapas darah yang keluar
e)
Setelah itu ambilah cairan putih
f)
Lalu sediakan slide dan di gosok agar cairan nya menempel pada slide
g)
Lalu lakukan pewarnaan
2.
Pewarnaan Apusan
a)
Sediakan apusan tadi lalu di genangi dengan larutan kinyoun selama 5 menit
b)
Cuci dengan air
c)
Tuangkan gabbet selama 1 detik
d)
Kemudian cuci dengan air lalu keringkan
3.
Pemeriksaan sputum
a)
Nyalakan mickroscop dengan posisi pembesaran 100X kondesor keatas full dan
diagfragma
b)
Letakkan slide BTA pada meja preparat
c)
Tuangkan 1 tetes kinorci oil object 100
d)
Kemudian baca hasilnya
•
Cat :
Bentuk
bakteri pada BTA MH ini ada bermacam-macam bentuk dan warnanya merah
•
Keterangan :
1.1.
Jika terdapat 1-10 bakteri MH dalam satu lapang pandang maka (+)/positif satu
1.2.
Jika dalam satu lapang pandang terdapat lebih dari 10 bakteri maka (++)/positif
dua
1.3.
Jika di temukan lebih dari 10 BTA dari satu lapang pandang atau dua lapang
pandang berarti (+++)/positif tiga
1.4.
Tapi jika tidak di temukan Bakteri berarti hasilnya (-)/negative
F. PEMERIKSAAN KIMIA
1.
PEMERIKSAAN GLUKOSA
Jenis
kegiatan : Pemeriksaan Glukosa
Alat
: klinikpet `10 dan 1000mikron, tabung reaksi,rak tabung,mikrolab
Bahan
: serum, dan reagen glukosa
Cara
kerja :
a)
Masukan kedalam tabung reaksi
Blanko
Standar Sampel
Standar
- 10 -
Sampel
- - 10
reagen
1000 1000 1000
b)
Campur dan homogeny, inkubasi 10 menit
c)
Baca pada alat mikrolab
Nilai
normal :
•
Gula darah sewaktu : 140mg/dl
•
Gula Darah puasa :110mg/dl
•
Gula darah 2 jam pp :<200mg/dl
2.
PEMERIKSAAN CHOLESTROL
Jenis
kegiatan : Pemeriksaan Cholestrol
Alat
: clinipet 10 dan 1000 mikron, tabung reaksi, rak tabungn mikrolab
Bahan
: serum, reagen
Cara
keja :
a)
Masukan kedalam tabung reaksi
Balnko
Standar Sampel
Standar
- 10 -
Sampel
- - 10
reagen
1000 1000 1000
b)
Homogenkan dan inkubasi selama 10 menit
c)
Baca pada alat mikrolab
Nilai
normal :
•
200
3.
PEMERIKSAAN UREA
Jenis
kegiatan :Pemeriksaan UREA
Alat
: klinipet 10 dan 1000 mikron, tabung reaksi,mikrolab
Bahan
: serum, reagen
Cara
kerja :
Blanko
Standar Sampel
Standar
- 10 -
Sampel
- - 10
Reagen
1000 1000 1000
Inkubasi
10 menit
Nilai
mormal : <50
4.
PEMERIKSAAN CREATININ
Jenis
kegiatan : Pemeriksaan Creatinin
Alat
: klinipet 100 dan 1000 m,tabung reaksi,mikrolab
Bahan
: R1 , R2 Dan serum
Cara
kerja :
a)
Buatlah pencampuran R1 dan R2 dengan perbandingan 1:1
b)
Masuka dalam tabung reaksi
Blanko
Standar Sample
Standar
- 100 -
Sampel
- - 100
Reagent
1000 1000 1000
Tanpa
inkubasi
Nilai
normal : L : <1,1 P: <0,9
5.
PEMERIKSAAN ASAM URAT (UA)
Jenis
kegiatan :Pemeriksaan Asam Urat
Alat
: klinipet 20 dan 1000 mikron, tabung reaksi,mikrolab
Bahan
: serum, reagen
Cara
kerja :
Blanko
Standar Sampel
Standar
- 20 -
Sampel
- - 20
Reagen
1000 1000 1000
Inkubasi
10 menit
Nilai
mormal : L : 3.4 – 7.0 P: 2.4-5.7
6.
PEMERIKSAAN SGOT DAN SGPT
Jenis
kegiatan : Pemeriksaan SGOT dan SGPT
Alat
: klinipet 100 dan 1000 m,tabung reaksi,mikrolab
Bahan
: R1 , R2 Dan serum
Cara
kerja :
Blanko
Standar Sampel
Standar
- 100 -
Sampel
- - 100
Reagen
1000 1000 1000
Tanpa
inkubasi
Nilai
normal :
•
L: <50
•
<35
7.
PEMERIKSAAN HDL DAN LDL
Jenis
kegiatan : Pemeriksaan HDL dan LDL
Alat
: klinipetb 1000,100 mikron,tabung reaksi,mikrolab
Bahan
: reagen HDL cholestrol
Cara
kerja :
Sampel
200
Reagen
cholesterol 500
a)
Homogeny, inkubasi 10 menit pada suhu kamar,
b)
Lalu sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 3 menit
c)
Kemudian di lanjutkan dengan memasukan ke dalam tabung reaksi masing – masing :
Blanko
Standar Sampel
Supernetan
- - 100
Sampel
- 100 -
Reagent
1000 1000 1000
Homogenkan,
inkubasi selama 10 menit pada suhu 25 derajat kemudian baca pada alat microlab
300
Nilai
normal : ≥45
8.
PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL DAN DIREK
•
Jenis kegiatan : pemeriksaan Bilirubin Total dan Direk
Alat
: klinipet 20 m,1000m, tabung reaksi, microlab,tip biru kuning
Bahan
: reagen bilirubin , serum
Cara
kerja :
Blanko
Sampel
T.
BIL 1000 m 1000 m
T.Nit
- 40m/1 tetes
Homogenkan
, inkubasi 5 menit pada suhu 20-25 derajat C
Tambahkan
:
Blanko
Sampel
Sampel
100 100
Homogenkan,
inkubasi 10 menit. Lalu baca pada alat
•
Bilirubin Direk
Blanko
Sampel
D.Bil
1000m 1000m
D.Nit
- 40 m
Homogenkan
inkubasi 5 menit lalu tambahkan:
Blanko
Sampel
Sampel
100 100
Homogenkan,
inkubasi 10 menit kemudian baca pada mikrolab
Baca
hasilnya.
Nilai
normal :
•
Bil total : < 1,1 mg/dl
•
Bil direk : <0,30 mg/dl
9.
PEMERIKSAAN ALBUMIN
Albumin merupakan protein yang
dibuat oleh hati. Albumin mengambil bagian sekitar 60% dari total protein dalam
darah dan memainkan banyak peran seperti menahan agar cairan tidak keluar dari
pembuluh darah; memelihara jaringan; dan mengangkut hormon, vitamin,
obat-obatan, dan zat seperti kalsium ke seluruh tubuh. Pemeriksaan albumin
mengukur kadar albumin dalam darah yang dianjurkan secara berkala sebagai
bagian dari pemeriksaan kesehatan; direkomendasikan oleh dokter ketika
seseorang dicurigai mengalami gejala gangguan hati atau penyakit ginjal;
terkadang ketika seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak
diinginkan, kekurangan gizi, atau sebelum operasi direncanakan. Pemeriksaan
albumin membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena
di lengan.
Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring dan membantu diagnosis kelainan hati atau
penyakit ginjal; terkadang mengevaluasi status gizi, terutama pada pasien rawat
inap.
Persyaratan & Jenis Sampel
|
Serum atau plasma
|
||
Stabilitas Sampel
|
·
2.5 bulan pada 15 –
25°C
·
5 bulan pada 2 – 8°C
·
4 bulan pada (-15) –
(-20)°C
|
||
Persiapan Pasien
|
Tidak terdapat persiapan pemeriksaan
yang dibutuhkan.
|
||
Hari Kerja
|
|||
Metode
|
Bromcresol Green
|
||
Nilai Rujukan
|
2,8 - 4,4 g/dL
|
||
Tempat Rujukan
|
|||
Catatan
|
11. PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN
a. Alat dan Bahan
Ø Tabung reaksi
Ø Mikropipet
Ø Blue tip dan yellow tip
Ø Tisu
Ø Reagen pereaksi
Ø Fotometer
Ø Parafilm & Sampel Serum
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Indonesia sebagaimana yang telah disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
pasal 36 bahwa "bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia". Dimana
sejarah Bahasa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak abad ke VII dari
Bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia berkembang sebagai jati
diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober
1928 yang akhirnya secara yuridis pada tanggal 18 Agustus 1945 secara resmi ditetapkan melalui UUD 1945 pasal 36.
B. Saran
Demikianlah pokok pembahasan Laporan ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Laporan ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Laporan ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Laporan ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang, Amien....?
DAFTAR PUSTAKA
Andiani,
Moch. Hatta, Nasrum Massi. 2011. Penderita Tuberculosis,
http://Pasca.unhas.ac.id. (diakses26 desember 2016)
Anonim.
2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2, Cetakan I.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
A.V.Hoffbrand
dan P.A.H. Moss. (2013) Kapita Selekta Hematologi. Jakarta : EGC.
Amaliya.
(2003) Aspek Hematologi Tuberkulosis Tersedia di
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/aspek hematologi
tuberkulosis.pdf [diakses 26 Desember 2016]. Chusnulzuhri. (2012) Hasil
Pemeriksaan BTA pada Sputum di RSU A bdul Wahab Samarinda. Tersedia dalam
https://chusnulzuhri.wordpress.com. [diakses 15 Januari 2017].
Depkes
RI. ( 2013) Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta. Dinas
Kesehatan. (2016) Data Tuberkulosis Paru. Blora. Dedy.Arianda. (2014) Buku Saku
Analis Kesehatan. Bekasi : Analis Muslim Publisher.
Dr.
Gendro W. (2011) Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS dan
SmartPLS. Yogyakarta
Gandasoebrata
R. (2010) Penuntun Laboratorium Klinik, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Kee,
Joyce LeFever. (2007) Pedoman pemeriksaan laboratorium & Diagnostik Edisi
6. Jakata: EGC.
Kiswari
Rukman. (2014) Hematologi & Transfusi.Jakarta : Erlangga.
Notoatmodjo,
Soekidjo. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Konsep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Penerapan Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika
Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia. (2006) Tuberkulosis, Pedoman, Diagnosis & Penatalaksanaan
di Indonesia. Tersedia dalam http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html
[diakses 26 Desember 2016]
Ikbar
R. Thalib Gorontalo, 03-04-2019 Kata
pengantar, Daftar Pustaka, Kata Penutup. Email : Ikbarthalib8@gmail.com. https://youtu.be/wZRBseV6gmA, https://youtu.be/AFTCrwq9DHE, ahtpro6@gmail.com.
Permatasari
Amira. Pemberantasan Penyakit TB Paru dan Strategi DOTS. http://www.repository.usu.ac.id.
(diunduh 5 Januari 2017).
Riswanto.
(2013) Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfameda & Kenal
Medika. Singgih. S. (2011). Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta Widoyono. (2008) Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan,
Pencegahan & Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.
Komentar
Posting Komentar